Alat Ketok Magic Mobil untuk anda yang sedang mengalami masalah pada mobil akibat kerusakan fisik, maka alat ketok magic mobil ini siap membantu anda.
Solusi yang tepat cara mengatasi Mobil penyok, dengan menggunakan alat ketok magic mobil ini Mobil anda akan kembali bagus tanpa harus pergi ke ketok magic.
Dengan alat ketok magic mobil Pops A Dent anda bisa memperbaiki mobil anda sendiri secara instan mudah, dan bisa digunakan berulang kali.
1. Kasus ini tergantung pada ukuran& lokasi penyok. Alat ketok magic mobil ini bekerja dengan hasil yang sangat bagus namun Anda akan mencapai hasil terbaik dengan penyok kecil. Untuk penyok yang lebih besar Anda harus mengulangi pemakaian dalam rotasi searah jarum jam&ulangi sampai Anda mencapai hasil yang diinginkan. Pilih pad lem (tersedia dalam 3 ukuran) yang paling sesuai dengan ukuran penyok mobil anda.
2.Panaskan glue stick tidak lebih dari 5 menit untuk hasil terbaik. Berhati-hati saat menangani lem& lem panas.
3.Biarkan lem kering selama kurang lebih 3 – 5 menit, pastikan lem benar-benar lengket . Jangan biarkan pad lem pada kendaraan Anda lebih dari 8 menit. Jika Anda tidak mencapai hasil yang diinginkan cukup ulangi proses. Jika Anda secara tidak sengaja meninggalkan pad lem pada mobil lebih dari 8 menit dan pad lem tidak bisa ditarik, goyang pad lem’nya ke kiri & kekanan sampai terlepas.
4. Kisaran suhu yang ideal untuk melakukan penghapusan penyok Anda 19-29 derajat Celcius. Mobil itu mungkin terlalu dingin& harus dipindahkan ke lokasi yang akan memenuhi kisaran suhu. Pindahkan kendaraan ke garasi/menggunakan pengering rambut untuk memanaskan permukaan.
5.Bantalan lem POPS-A-DENT (alat ketok magic mobil) didesign untuk mencegah residu lem yang tersisa pada permukaan kendaraan. Apabila ada residu yang tersisa pada kendaraan Anda atau pada panel lem setelah pengangkatan gunakan isopropil alkohol untuk menghapusnya.
6.Pops-A-Dent (alat ketok magic mobil) memiliki design bentuk “jembatan” yang mendistribusikan tekanan secara merata di seluruh “jembatan” untuk mencegah risiko kerusakan tambahan/lengkungan.